Wednesday, May 7, 2014

SANDAL JEPIT ISTRI KU


Pria dan Wanita,sudah menikah atau belum Harus baca artikel
ini supaya tidak menyesal di kemudian hari..
Selera makanku mendadak punah,hanya ada rasa kesal dan
jengkel yang memenuhi kepala ini..
Duh,betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak
seperti ini, makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan
lidah..
Sayur sop rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya
asin tak tak ketulungan..
Ummi,Ummi, kapan kamu dapat memasak dengan benar..??
Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman,
ya kepedesan..!!
Ya,aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu..
Sabar Bi,Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan
Khodijah;Katanya mau kayak Rasul..??..ucap isteriku kalem..
Iya,Tapi Abi kan manusia biasa, Abi belum bisa sabar seperti
Rasul..
Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini,Jawabku
masih dengan nada tinggi..
Mendengar ucapanku yang bernada emosi,kulihat isteriku
menundukkan kepala dalam-dalam..
Kalau sudah begitu,aku yakin pasti air matanya merebak..
Sepekan sudah aku ke luar kota..
Dan tentu,ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput
harapan untuk menemukan baiti jannati di rumahku..
Namun apa yang terjadi..??
Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan..
Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling..
Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal
pecah..
Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini.
Piring-piring kotor berpesta-pora di dapur,dan cucian,
wouw,berember-ember..
Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena
berhari-hari direndam dengan deterjen tapi tak juga dicuci..
Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil
mengurut dada..
Ummi,Ummi,bagaimana Abi tak selalu kesal kalau keadaan terus
menerus begini..??..ucapku sambil menggeleng-gelengkan
kepala..
Ummi,isteri shalihah itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi
dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan
rumah tangga..
Harus bisa masak,nyetrika, nyuci,jahit baju,beresin rumah..??
Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan
tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu..
Ah,wanita gampang sekali untuk menangis,batinku..
Sudah diam Mi, tak boleh cengeng,Katanya mau jadi isteri
shalihah..??
Isteri shalihah itu tidak cengeng,bujukku hati-hati setelah
melihat air matanya menganak sungai..
Gimana nggak nangis,Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel
terus..
Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa
mengerjakan apa-apa..
Jangankan untuk kerja, jalan saja susah..
Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak
bertenaga sama sekali,ucap isteriku diselingi isak tangis..
Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil
muda,Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap
merebak..
Hamil muda..??
Bi,siang nanti antar Ummi ngaji ya..??..pinta isteriku..
Aduh, Mi,Abi kan sibuk sekali hari ini,Berangkat sendiri saja
ya..??.ucapku..
Ya sudah,kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-
mudahan nggak pingsan di jalan,Jawab isteriku..
Lho, kok bilang gitu..??..selaku..
Iya,dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi
gampang pusing kalau mencium bau bensin..
Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam dengan suasana
panas menyengat..
Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,ucap isteriku
lagi..
Ya sudah,kalau begitu naik bajaj saja,Jawabku ringan..
Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan..
Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput
isteriku..
Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya..
Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji..
Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini
pertanda acara belum selesai..
Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu
persatu..
Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu
mahal..
Wanita, memang suka yang indah-indah,sampai bentuk sepatu
pun lucu-lucu,” aku membathin..
Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit
yang diapit sepasang sepatu indah..
Dug..!!..Hati ini menjadi luruh..
Oh,bukankah ini sandal jepit isteriku..??..tanya hatiku..
Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu
indah itu..
Tes..Tes..Tes,Air mataku jatuh tanpa terasa..
Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa
aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana
ia pergi harus bersandal jepit kumal..
Sementara teman-temannnya bersepatu bagus..
Maafkan aku Maryam,pinta hatiku..
Krek,suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas
menyelinap ke tembok samping..
Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah
mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan
jilbab ummi nya..
Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas
ukhti-ukhti yang lain..
Namun, belum juga kutemukan Maryamku..
Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi
isteriku belum juga keluar..
Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berabaya gelap dan
berjilbab hitam melintas..
Ini dia mujahidahku,pekik hatiku..
Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain
memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju
warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya..
Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena
selama ini kurang memperhatikan isteri..
Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah
membelikan sepotong baju pun untuknya..
Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan
isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu,
wahai Maryamku..
Aku benar-benar menjadi malu pada ALLAH dan Rasul-NYA..
Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain,sedang isteriku
tak pernah kuurusi..
Padahal Rasul telah berkata: Yang terbaik di antara kamu
adalah yang paling baik terhadap keluarganya,Sedang aku..??
Ah,kenapa pula aku lupa bahwa ALLAH menyuruh para suami
agar menggauli isterinya dengan baik..
Sedang aku terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan
sesuatu yang ia tak dapat melakukannya..
Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim..!!
Maryam,panggilku,ketika tubuh berabaya gelap itu melintas..
Tubuh itu lantas berbalik ke arahku,pandangan matanya
menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini..
Namun,kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan
senyum, Senyum bahagia..
Abi,bisiknya pelan dan girang..
Sungguh,aku baru melihat isteriku segirang ini..
Ah,kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri..?? sesal
hatiku..
Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku..
Ketika tahu hal itu,senyum bahagia kembali mengembang dari
bibirnya,Alhamdulillah, Jazakallahu khairan katsiraa Abi,ucapnya
dengan suara tulus..
Ah,Maryam,lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu..
Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku..
Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri
zuhud dan Iffah sepertimu..??
Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya
menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena
perhatianku..??
Istri ku,Maafkan aku Suami mu..
SubhanALLAH,Semoga kisah nyata ini bisa menjadi pelajaran
bagi kita bersama..
Dan semoga ALLAH Subhanahu Wata'al menganugerahkan
pasangan hidup yang Shalih/Shalihah serta keluarga yang
sakinah,mawaddah warahmah,Aamiin..
‪#‎cerita‬-motivasi
Dari sobat Google+

No comments:

Post a Comment

Buku Tamu


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.